Jumat, 30 November 2012

My AWESOME students




Refleksi tentang Latihan Keterampilan Mengajar dan Tugas Lainnya secara Mandiri



        Tidak seperti kegiatan mengajar terbimbing, kegiatan ini praktikan diharuskan mengajar tanpa bimbingan dari guru pamong. Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu dimulai tanggal 29 Oktober 2012 s.d 24 November 2012. Namun bukan berati praktikan dilepas begitu saja, gurupamong tetap berfungsi sebagai pengawas, pemantau, dan pengontrol kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan.
            Selain adanya bantuan dari guru pamong, siswa/I dapat bekerja sama dengan baik walaupun ada beberapa siswa yang menimbulkan masalah, seperti membuat keributan ketika proses belajar sedang berlangsung. Tetapi di luar hal tersebut, mereka sangat kooperatif dan aktif dalam menerima materi yang diberikan oleh praktikan.
            Para guru dan stafnya pun banyak membantu selama kegiatan PPL berlangsung. Diantaranya adalah kepala perpustakaan SMA Negeri 1 Palembnag beserta stafny, staf-staf Tata Usaha, serta guru-guru lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu praktikan.

Refleksi tentang Latihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing



Praktek mengajar terbimbing dilaksanakan dari tanggal 8 Oktober 2012 s.d 27 Oktober 2012. Pada kegiatan ini mahasiswa dilatih keterampilan mengajar langsung di depan kelas dengan bimbingn dari guru pamong, dalam hal ini guru pamong adalah Ibu Dra. Hj. Wiwiek Rawiyah. Saya sebagai praktikan mengajar enam kelas ( kelas X1, X2, X3, X4, X5, dan X6)
Dalam mengajar terbimbing, praktikan setiap hari diharuskan untuk mengajar satu mata materi pokok. Dalam mengambil pokok bahasan selalu dibimbing oleh guru pamong dan apa bila praktikan menemukan kesulitan dari pokok bahasan yang telah diambil praktikan tidak segan berkonsultasi dengan guru pamong..
Pada saat mengajar terbimbing, peran guru pamong sangat dominan, mulai dari pengambilan bahan ajar, merencanakan program pengajar dan membuat skenario pembelajaran hingga ke proses belajar mengajar berlangsung, guru pamonglah yang selalu berada di dalam kelas untuk memperhatikan apa dilakukan oleh praktikan.
Apabila dalam pelaksanaan belajar mengajar kurang tepat (memadai) maka guru tersebut akan memberikan catatan atau penjelasan yang lebih tepat mengenai ha-hal yang semestinya dilakukan oleh calon guru dalam proses belajar mengajar. Sehingga praktikan dapat memperbaiki kekurangan pada hari-hari berikutnya.
Disamping tugas praktek mengajar, praktikan juga dibimbing dan dibekali dengan tugas-tugas dalam mengajar antara lain yaitu :
1.     Merancang Perangkat Pembelajaran seperti Program Semester (Prosem), Program Tahunan (Prota)
2.     Mempelajari kurikulum (KTSP) dan mengembangkan materi pelajaran.
3.     Merencanakan dan membuat satuan pelajaran, memilih dan menyesuaikan materi dengan metode serta strategi belajar mengajar.
4.     Merancang dan membuat alat peraga,
5.     Membuat soal evaluasi sebagai hasil dari mengajar.
6.     Membantu guru kelas yang tidak dapat hadir.
Semua tugas-tugas ini dibimbing oleh guru pamong untuk kelancaran proses belajar mengajar bagi praktikan yang nantinya bisa digunakan pada praktek mengajar mandiri. Walaupun ada beberapa kekurangan sehingga dikoreksi oleh guru pamong,praktikan tidak mengalami kesulitan. Praktikan berusaha mengajar dengan memberikan kenyamanan pada siswa dan didukung oleh beberapa media (lihat lampiran) supaya siswa bersemangat untuk belajar Bahasa Inggris.
Selain tugas keguruan, praktikan juga dilatih untuk melaksanakan tugas keguruan lainnya, seperti administrasi sekolah, piket lobby, dan piket perpustakaan, bimbingan kepada siswa yang bermasalah atau punya masalah dan kegiatan ekstrakurikuler.

REFLEKSI TENTANG PENGALAMAN DALAM PELAKSANAAN PPL



(Oleh : Mutiara Ayu)

Refleksi Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan
            Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan dilaksanakan oleh Mahasiswa FKIP Universitas Sriwijaya setelah terlebih dahulu diberi pembekalan melalui mata kuliah Peer/ Micro Teaching yang dilaksanakam pada semester ketujuh yang kemudian dilanjutkan dengan Micro Teaching sebagai ujian akhir semester pada mata kuliah tersebut.
   Persiapan awal yang harus praktikan lalui sebelum melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), praktikan harus memenuhi persyaratan administrasi (mendaftarkan diri dan membayar administrasi) dan persyaratan akademis  (memenuhi jumlah minimal beban SKS yang telah dilalui). Setelah melewati semua persiapan yang telah disebutkan dan mengetahui di sekolah mana kami akan ditemptkan selama pelaksanaan PPL, dilakukanlah upacara pelepasan mahasiswa PPL dari pihak Universitas Sriwijaya kepada DIKNAS yang bertempat di Gedung Serba Guna Pasca Sarjana UNSRI pada tanggal 28 Oktober 2012 . Upacara pelepasan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan diikuti oleh calon mahasiswa PPL dari berbagai program studi, baik dari kampus Inderalaya maupun dari kampus Palembang.
Pada tanggal 1 Oktober 2012 diadakan penerimaan resmi oleh SMA Negeri 1 Palembang terhadap 15 orang mahasiswa PPL dari berbagai macam bidang studi yang terdiri dari 3 orang mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris, 3 orang mahasiswa Program Studi Biologi, 3 orang mahasiswa Program Studi Matematika, 3 orang mahasiswa Progam Studi Sejarah, 3 orang dari Program Studi Ekonomi oleh Dosen Pembimbing Ibu Dra. Hj. Djunaida, M.Pd.  kepada Wakil Kepala SMA Negeri 1 Palembang bagian Humas Ibu Dra. Eva Farida M.M, dan Wakil kepala sekolah bidang Kurikulum Dra. Hj. Hidayati Yunusir, M.Si. Upacara serah terima ini dihadiri oleh, Wakil Kepala Sekolah dan beberapa guru pamong. Kepala Sekolah tak dapat hadir dikarenakan beliau tengah berada di luar kota dalam urusan dinas. Setelah Dosen Pembimbing dan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Palembang memberikan kata sambutan, kemudian dosen pembimbing memperkenalkan satu per satu mahasiswa PPL kepada pihak sekolah dan pihak sekolah memperkenalkan guru pamong yang akan membimbing mahasiswa PPL dari masing-masing prodi. Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama dua bulan terhitung dari tanggal 1 Oktober 2012- 30 November 2012.
Pada tanggal 1 Oktober 2012 s.d 6 Oktober 2012, mahasiswa PPL di SMA Negeri 1 Palembang melakukan observasi yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengenali dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi yang praktikan butuhkan dalam menyusun laporan akhir PPL. Kegiatan observasi meliputi observasi keadaan sekolah, perpustakaan, Bimbingan Konseling, Administrasi Sekolah, guru-guru, pegawai, para siswa, serta pbservasi kegiatan pembelajaran guru pamong.

Sabtu, 10 November 2012

Kata-Kata Serapan



Miktofon= PELANTANG
Food Court= PUJASERA
Snack= KUDAPAN
Blender= PELUMAT
Body Lotion= CALIR BADAN
Creambath= LANGIR KRIM
Deodorant= PENGAWABAU
Supervisor= PENYELIA
Sponsor= PENAJA
Catering= JASA BOGA
Door Prize= HADIAH LAWANG
Email= POSEL
Homepage= LAMAN

Selasa, 22 Mei 2012

Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi (Artikel Dr. Stephen Carr Leon)



Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang- kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan. Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi.. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam. Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel. Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus.. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara. Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataannya. Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina.
Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina?
Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal. Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!! “Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?

Reff. copas dari http://www.zonastudi.co.cc

Tips belajar bahasa Jerman

Bagi yang studi atau bekerja di Jerman, kemampuan bahasa Jerman sangat penting. Walaupun studi atau bekerja hanya dalam bahasa Inggris, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari bahasa Jerman. Memang benar untuk bertahan(survive) tinggal di Jerman, tidak dibutuhkan bahasa Jerman. Banyak rekan kerja saya dan juga orang-orang dari gereja berbahasa Inggris yang tidak berbicara bahasa Jerman. Tetapi untuk lebih bisa menikmati hidup di Jerman, kemampuan bahasa Jerman bisa sangat menolong. Dari hal-hal kecil, seperti belanja di Flohmarkt sampai mengurus surat-surat. Di post ini saya mau memberi beberapa tips yang membantu saya mengembangkan bahasa Jerman.


1. belajar dari anak kecil
Anak kecil adalah partner belajar bahasa Jerman yang sangat baik. Karena pertama mereka menggunakan kata-kata yang mudah dan mereka juga berbicara dengan pelan. Dengan demikian kita bisa dengan mudah mendengar dan mengerti apa yang mereka katakan. Selain itu pelafalan mereka juga bagus, jadi kita bisa belajar pelafalan bahasa Jerman yang benar. Alasan yang kedua, buat kita juga lebih mudah berbicara dengan anak kecil, karena kita tidak akan malu kalau kita berbicara salah.

2. mendengar dan membaca dalam bahasa Jerman
Di Jerman hampir setiap kota memiliki perpustakaan kota(Stadtbibliothek). Perpustakaan kota biasaya hanya memungut biaya tahunan sekitar 10-20 € dan tidak ada biaya untuk meminjam buku. Televisi Jerman juga menawarkan banyak acara bagus yang untuk membiasakan diri mendengar bahasa Jerman. Cari acara-acara TV yang menarik dan usahakan untuk benar-benar mengikuti perkataan dalam acara TV tersebut.

3. mengerti setiap kata Jerman
Dalam komunikasi sehari-hari, baik di kuliah atau nonton TV sering kali ada kata-kata baru yang muncul. Kebiasaan yang sering kita lakukan adalah mengabaikan kata-kata tersebut, yang penting kita mengerti konteksnya. Saya biasanya mencatat kata-kata ini dan nanti kalau ada kesempatan dicari artinya di kamus, supaya lain kali bisa benar-benar mengerti dan menggunakan kata-kata ini dalam komunikasi sehari-hari.

4. banyak berbicara bahasa Jerman
Tidak ada gunanya kalau kita bisa mengerti bahasa Jerman, tetapi kurang mampu untuk berbicara bahasa Jerman secara terstruktur dan benar. Tips pertama cari teman orang asing atau orang Jerman yang bisa sering diajak berbicara dalam bahasa Jerman.  Tips kedua usahakan untuk selalu bertanya sewaktu kuliah, dengan demikian kita terbiasa untuk berbicara di depan umum.
Memang tips-tips ini, sepertinya tips-tips biasa yang sering kita dengar, tetapi kalau tidak dilakukan sehari-hari tidak ada gunanya juga. Kalau kita sehari-hari di Jerman terlalu sering bergaul dengan orang Indonesia, tidak heran kalau bahasa Jermannya tidak berkembang, yang berkembang adalah bahasa Jerman terbatas dengan dialekt Indonesia.

http://studijerman.wordpress.com/2012/01/15/tips-belajar-bahasa-jerman/